Posted by Unknown on Minggu, Juni 12, 2016 in Artikel | No comments
Secara geografis Kabupaten Kerinci berada di ujung paling Barat Provinsi Jambi. Daerah ini berupa dataran tinggi yang berada di antara 500 s/d 1.500 meter dari permukaan laut. Luas Wilayah Kabupaten Kerinci adalah 380.000 Ha dan merupakan Kabupaten terkecil ketiga di antara Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jambi (seluas 7,20% dari total luas Provinsi Jambi).
Sementara sejumlah 191.822 Ha (50,37%) merupakan wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat. Hanya sekitar 189.27 Ha (49,63%) yang menjadi kawasan hunian, hutan konservasi dan lahan pertanian serta perkebunan.
Sementara sejumlah 191.822 Ha (50,37%) merupakan wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat. Hanya sekitar 189.27 Ha (49,63%) yang menjadi kawasan hunian, hutan konservasi dan lahan pertanian serta perkebunan.
Kabupaten Kerinci dikenal dengan julukan “Sekepal Tanah Surga yang Tercampak ke Bumi”, merupakan daerah dataran tinggi penghasil kopi di Provinsi Jambi. Kabupaten Kerinci secara geografis terletak antara 01°40’24″-02~6’54″ LS dan 04°59’31″-05°40’40″ BT, dan luas wilayahnya 4200km2 dengan topografi berbukit dan bergelombang. Curah hujan di Kabupaten Kerinci berkisar antara800-3.000 mm/thn, suhu udara rata-rata 16-20°C.
Kekayaan alam masyarakat Kerinci boleh dibilang berlimpah. Mulai dari tanahnya yang subur, wisata alamnya yang indah, adat dan budayanya yang masih kuat. Masyarakat Kerinci juga dikenal ramah.
Sebagian besar penduduk di Kerinci bekerja sebagai petani yang mengelola sawah dan kebun. Selain menanam rempah seperti, kayu manis, cengkeh, pinang, serta pala, para petani juga menanam kopi. Semua dikelola secara tradisional.
Salah satu komoditas hasil pertanian yang menjadi andalan masyarakat Kerinci selama ini adalah hasil rempah dan kopi. Saat ini kopi menjadi primadona bagi para petani, karena nilai jualnya cenderung naik.
Produksi kopi masyarakat Kerinci rata-rata 225kg/ha, hasil ini memang tergolong rendah bila dibandingkan dengan produksi daerah penghasil kopi lain di Indonesia yang bisa memproduksi lebih dari 500kg/ha.
Padahal kopi yang dihasilkan oleh Kerinci kualitasnya sudah diakui dunia. Dengan cita rasa yang unik serta kuat, membuat banyak pengusaha nasional maupun pengusaha dari luar yang tertarik dengan kualitas kopi Kerinci.
Kopi jenis Arabika adalah komoditas yang terkenal di Kerinci. Kopi jenis ini paling cocok di daerah dengan ketinggian 500-1500 mdpl. Selain itu, kopi Arabika akan berproduksi dengan baik pada ketinggian 700-1.200 mdpl dengan pH5,5-6,5, dan memiliki kandungan bahan organik minimal 20/0, kemiringan maksimum 450/0, serta memerlukan curah hujan rata-rata 800-3000 mm/thn, suhu16-20°C.
Saat ini perkebunan Kopi Kerinci tersebar di beberapa kecamatan seperti, Gunung Tujuh, Batu Hampar, Sungaipenuh, Kayu Aro, Gunung Raya, serta Batang Merangin.
Sumber: http://kopijambi.blog.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar...