Posted by Unknown on Rabu, Juni 15, 2016 in Artikel | No comments
Coffee cupping, bisa diterjemahkan dalam bahasa Indonesianya adalah suatu proses mengobservasi atau mengamati rasa sebelum kopi itu sampai ke dalam cangkir para penikmat kopi. Sederhananya begitu. Bisa jadi ada pendapat lain yag berbeda, namun esensinya begitu.
***
Coffee cupping idealnya dilakukan oleh para profesional. Mereka yang punya kemampuan khusus, tentu saja dalam hal ini adalah mereka yang sudah terlatih dan memahami betul kopi. Namun demikian bukan berarti kita tidak bisa melakukan hal itu. Semua kita bisa melakukannya, termasuk Anda.
Istilah coffee cupping, atau sederhananya coffee tasting, pada praktiknya bekerja pada dua wilayah, yaitu hidung dan mulut. Adalah penting untuk mengetahui “proses yang terjadi di dalam dua tempat ini” jika Anda ingin mencoba menseriusi coffee cupping atau sekadar ingin lebih tahu jika sedang membicarakan kopi.
Bagian pertama dari proses pencicipan (cupping) adalah di dalam lidah, di sini kita akan merasakan dan mengetahui karakteristik-karakteristik dasar dari kopi tersebut. Apakah ia berkarakter acidity (asam), sweetness (manis), bitterness (pahit), saltiness (asin—jika ada), dan savories atau rasa intinya.
Lalu dari mana proses coffee cupping dimulai? Proses standar dari coffee cupping dimulai dengan memaksimalkan fungsi indera pinciuman, yakni dengan mengendusnya dalam, lalu menyeruputnya dengan kuat sehingga kopi yang disesap itu bisa langsung menyebar ke seluruh langit-langit mulut.
Tentang Cupper Profesional
Cupper profesional bekerja dengan telaten, penuh dengan kehati-hatian. Sebelum kopi sampai ke cangkir konsumen, kopi itu akan di-cupping atau dicicip beberapa kali dulu untuk memastikan keakuratan karakteristik kopi tersebut. Setiap kali dicicip, cupper akan berusaha mencari apakah ada rasa lain yang menyela di dalam kopi tersebut. Hal ini diperlukan untuk menetapkan agar konsistensi karakteristik dari kopi itu tetap terjaga sesuai keaslian karakteristik kopi yang sudah ada notes-nya. Misalkan, jika sejak awal notes kopi Arabika Kerinci yang sudah ditemukan adalah acidity dengan aroma kuat dan unik, maka jika suatu kesempatan kopi Kerinci tersebut diseduh namun berbeda dengan notes tadi, bisa jadi ada yang kurang pas dengan cara penyeduhannya, atau roasting profile-nya.
Racikan kopi akan dicicip dari awal untuk memastikan rasa yang ‘menyimpang’ dari notes-nya. Kopi akan dicicip oleh roaster (sebagai bagian dari proses pembelian), atau oleh juri yang khusus menguji kopi. Setelahnya, kopi kembali dicicip oleh roaster (sebagai bagian dari proses quality control) untuk memastikan bahwa proses roasting-nya telah dilakukan dengan benar, selanjutnya dicicip kembali oleh pemilik cafĂ© untuk menentukan berapa banyak stok kopi yang akan mereka simpan. Setelah itu, baru kopi bisa dilanjutkan ke konsumen untuk dinikmati.
Dalam industri kopi coffee cupping mempunyai peranan penting. Tujuannya adalah untuk meminimalisasi efek yang bisa memengaruhi karakteristik alami kopi sejak proses brewing. Oleh sebab itu cara brewing yang digunakan pun adalah yang sangat sederhana. Kalau metode brewing-nya tidak pas, akan berefek pada rasa kopi itu sendiri. Secara umum cara yang sering digunakan adalah dengan memasukkan bubuk kopi ke dalam cangkir, selanjutnya diikuti dengan menuangkan air panas ke dalamnya sambil diaduk-aduk. Sekilas mirip seperti menyajikan kopi tubruk.
Cupping
Proses coffee cupping memakai kopi dan air yang telah ditakar dalam ukuran tertentu. Misalnya, untuk 12 gram bubuk kopi akan dipakai kira-kira 200 ml air mendidih. Khusus untuk coffee cupping, air yang digunakan memang harus air mendidih (yang umumnya bersuhu 100°C) agar semua karakteristik kopi bisa keluar sepenuhnya. Lalu kopi akan dibiarkan terendam dan berekstraksi selama 4 menit. Layer dari bubuk kopi yang terapung di atas minuman akan diaduk sehingga membuat semua bubuk kopi bisa jatuh ke bagian bawah cangkir dan kopi berhenti berekstraksi. Setelah kopi mendingin sampai pada suhu yang aman untuk diminum, maka proses cupping pun bisa dimulai.
Coffee cupper menggunakan sendok untuk mengambil sampel kopi yang akan mereka coba, lalu menyeruput secara agresif dari sendok tersebut. Proses menyeruput dengan kuat ini akan menganginkan kopi dan “membenturkannya” di langit-langit mulut sehingga membuat mereka bisa merasakan semua taste kopi dengan maksimal.
Sumber: Diambil dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar...